Thank You

Thank You For Your Visit ^_^

Kamis, 14 Maret 2013

Jodoh, siapa yang tahu?

Semarang, 14 Maret 2013

Bismillahiromanirrohim..
sepertinya judul dan tulisan ini membuat sebagian orang jadi penasaran untuk membacanya :) terutama bagi mereka yang sedang dalam masa penantian. ^_^v

Siapa jodohku?

Siapa yang tahu? Wallahu A'lam..Allahlah yang Maha Mengetahui..

Ada banyak kisah unik tentang pertemuan dengan si jodoh misalnya kisah seorang ibu yang waktu itu duduk bersebelahan dengan saya ketika naik bus Solo-Semarang. 3 jam-an  waktu bersama adalah waktu yang sayang kalau hanya digunakan untuk tidur. kamipun bercerita satu sama lain. beliau adalah seorang bidan yang sebentar lagi akan pensiun. karena kami sama-sama orang kesehatan, obrolan kamipun sangat cocok satu sama lain, banyak sekali cerita hidup yang ia bagi kepada saya, tentang pengalaman kerjanya, cerita tentang anaknya, tentang bagaimana ia mencapai apa yang ia cita-citakan, juga cerita tentang pertemuannya dengan suaminya saat ini.

Jodoh, siapa yang tahu?

Ibu bidan bercerita dulu beliau adalah seseorang yang gigih dalam memperjuangkan cita-cita, ketika jaman itu gadis-gadis di desa lulusan SMP SMA sudah dinikahkan oleh orang tuanya,beliau menentang "budaya" masyarakat saat itu,beliau berprinsip bahwa setelah lulus SMA beliau ingin melanjutkan sekolah , bekerja dulu baru menikah. beliau bercerita bahwa jaman itu anak gadis lulus SMA kalau belum menikah sudah disebut-sebut perawan tua, tetapi hal itu tidak mampu menggoyahkannya untuk tetap melanjutkan sekolah, dan ia juga memutuskan untuk tidak berpacaran, mau fokus sekolah dulu katanya. "lalu dulu ceritanya bertemu dengan bapak bagaimana bu?"tanyaku. "ngak tau juga saya mbak,saya juga ngak nyangka, jadi kami bertemu itu gara-gara ban bocor". "ban bocor?, gimana ceritanya bu?".  "iya....jadi dulu ban motornya bapak itu bocor di deket rumah saya, terus karena saya liatnya kasihan jadi saya bantu, saya ajak istirahat dulu di rumah saya, ya udah to mbak saya juga biasa aja, hanya niat menolong, eh  ngak taunya...setelah lama ngak ketemu, saat itu kan saya udah kerja di jawa timur, bapak juga sudah kerja di jawa barat, suatu hari bapak itu datang  ke rumah dan bilang mau melamar saya, lha sayakan kaget lah mbak..kok bisa...saya heran mbak,padahal saat itu bapak udah punya calon, tapi sudah diputusin, lalu datang ke rumah untuk melamar saya, saya sudah tolak mbak, karena saya juga wanita, ngak mau menyakiti hati wanita lain, saya juga belum kenal , saya bukan siapa-siapa, jadi waktu itu saya suruh bapak kembali ke calonnya sebelumnya, eh tapi bapak tetep ngeyel, dan bersikeras untuk tetap menikah dengan saya, dia maunya hanya nikah dengan saya. setelah eyel-eyelan ya sudah akhirnya saya terima bapak, walau perasaan saya masih tetap ngak enak sama calon bapak sebelumnya,saya sama sekali tidak bermaksud merebut calon orang, tidak mbak, tapi ya entahlah...jodoh siapa yang tahu, banyak juga kan mbak orang yang bertahun-tahun pacaran kayaknya kok udah cocok udah mau jadi gitu, tapi tau-tau ngak jadi, malah jadinya sama orang yang baru ketemu beberapa hari aja, ya mungkin gitulah mbak, tetapi setelah menikah suami saya tidak mengijinkan saya untuk buka praktik mbak, saya bekerja di puskesmas tetapi tidak buka praktik di rumah, suami saya menginginkan saya punya banyak waktu untuk keluarga di rumah, ya sudah..yang penting saya masih diijinkan untuk bekerja walaupun dibatasi, ya sudah mbak jika itu memang ridhonya suami, ya walaupun penghasilan suami yang bekerja di BUMN tidak banyak tapi selama ini sudah mencukupi ". hmm subhanallah...kisah pertemuan yang unik, "gara-gara ban bocor"

Jodoh siapa yang tahu?
Kisah pertemuan yang ini benar-benar langka, saudara saya seorang arkeolog di jogja, suatu ketika karena ada laporan seorang warga magelang yang mencurigai bahwa batu temuannya di kebun salaknya adalah benda peninggalan sejarah, lalu saudara saya beserta tim mendatangi lokasi, setelah digali sana sini dalam waktu yang cukup lama, akhirnya terkuaklah sebuah bangunan candi yang kini diberi nama candi losari, tidak hanya menemukan candi di sana , ia juga akhirnya menemukan jodohnya di tempat itu, dia adalah putri dari bapak yang punya kebun salak tadi,dan akhirnya merekapun menikah. subhanallah...kisah cinta arkeolog gara-gara menemukan candi, "ketemu candi, ketemu jodoh".

Jodoh siapa yang tau?
Seseorang yang sangat ku kenal (tidak perlu disebutkan namanya) ^_^v
ia bercerita bahwa calonnya saat ini dulu adalah orang yang sangat dibenci, mereka satu kampus, satu kelas, dan sering sekali ribut, olok-olokan, eyel-eyelan, pokonya ngak pernah bisa akur. musuh besar!, hari-hari mereka selalu dipenuhi dengan keributan. tapi apa yang terjadi? takdirnya berbalik 180 derajat. kini mereka sebentar lagi akan menikah. kok bisa ya? itulah takdir... hati-hati dengan benci karna bisa jadi BENCI itu adalah "BENar-benar CInta". baiknya adalah cintailah seseorang itu secukupnya saja karna cinta kita yang terbesar adalah cinta kepada Allah SWT, dan bencilah seseorang itu secukupnya saja , karena benci yang terbaik adalah benci pada hal-hal yang dibenci oleh yang kita cintai (Allah SWT), senantiasa menjauhkan diri dari apa-apa yang dilarang-Nya dan senantiasa mendekati apa-apa yang dicintai oleh-Nya.

Jodoh, siapa yang tahu?
Kisah berikutnya adalah kisah kakak angkatan saya, tiada ada yang menduga, bahkan ketika undangan pernikahannya itu tersebar membuat orang-orang kaget. "lho...kalian berdua menikah??". kisah witing tresno jalaran soko kulino (maksudnya kurang lebih :cinta datang karena terbiasa, terbiasa ketemu). Keduanya sama-sama aktivis kampus, dan keduanya mengajar di TPQ yang ada di sekitar kampus, tidak ada hubungan spesial selama ini, biasa saja, tidak ada interaksi yang mencolok, entah bagaimana kisah detailnya, intinya mas nya itu langsung datang ke rumah si mbak dan langsung melamar, dan dalam waktu yang singkat undangan pernikahanpun tersebar, jodoh karena "witing tresno jalaran soko kulino", seringnya terjadi jodoh itu sebenarnya ada disekitar kita tidak jauh dari kehidupan sehari-hari, hanya kita saja yang "belum" diberitahu. ada yang dengan teman sekolah, teman sekantor, teman organisasi, tetangga sebelah atau istilah kerennya "PEKNGGO" ngepek tonggo=ngambil tetangga (tetangga yang belum menikah tentu nya) , atau yang masih saudara jauh (saudara yang sudah tidak masuk hitungan mahram).

Di jaman ini memang ada beraneka ragam jalur menuju pernikahan, ada yang menggunakan jalur pacaran dulu ada yang tidak berpacaran atau istilah kerennya "ta'aruf" si pria langsung datang ke rumah si wanita, dengan niat serius ingin kenal dan ingin melamar, perkenalannya pun didampingi orang lain ngak face to face berduaan saja, atau versi lain menggunakan tukar menukar biodata diri, dan ada lagi dengan metode perjodohan baik di jodohkan orang tua atau guru ngaji, dan berbagai cara lainnya. Namun yang terpenting adalah pada prinsipnya setiap kita, setiap manusia sebelum ia dilahirkan didunia ini sudah membuat perjanjian dengan Allah, tentang masa hidupnya, tentang rejekinya, dan jodohnya. setiap manusia yang lahir sudah ditetapkan siapa jodohnya, hanya saja setelah terlahir di bumi ia tidak tahu siapa. setiap kita juga punya garis kehidupan atau takdirnya masing-masing. Tugas kita adalah berusaha sebaik-baiknya dan bersabar untuk menunggu  "waktu yang telah dijanjikan" , waktu yang telah ditetapkan oleh-Nya untuk bertemu dengan jodoh kita dan juga waktu kematian yang telah ditetapkan oleh-Nya.

Pesan pentingnya adalah bila takdir kehidupan kita telah ditetapkan dan tertulis dalam lauh mahfuz, maka tugas kita adalah senantiasa bersabar menunggu waktu yang dijanjikan dengan menyempurnakan ikhtiar. berusaha terus memperbaiki diri dan bila saatnya telah tiba jemputlah "ia" atau ambillah "ia" dengan cara yang TERBAIK, cara yang mulia, cara yang berkah lagi diridhoi oleh-Nya agar memperoleh kehidupan berumah tangga yang berkah. jodoh sudah terpilih, tugas kita adalah tinggal memilih cara terbaik dalam menjemput jodoh ,cara itu adalah cara-cara yang sesuai dengan syariat Islam (bagi yang muslim) karena menikah bukan sekedar "mencukupi kebutuhan biopsikologis" tapi bagian dari menyempurnakan agama dan bagian dari sunnah, menikah adalah ibadah, maka beribadahlah dengan cara-cara yang sesuai syariat, agar ibadah itu dihitung menjadi kebaikan dan pahala di akhirat, lebih indah lagi bila ia bukan sekedar jodoh di dunia saja tetapi juga menjadi jodoh kita hingga di akhirat kelak. amin

Wallahu A'lam..Allahlah yang Maha Mengetahui..

4 komentar:

  1. unik ya, bertemu jodoh hanya karna ban bocor, saya ingin juga seperti itu

    BalasHapus
  2. Subhanalloh... bertemunya jodoh itu memang aneh, sampai-sampai saya yang sudah berumur kpl 3 ini masih belum dipertemukan jodoh, padahal sudah saya berusaha,, mulai dari niru-niru FTV, pura-pura nolong. Menghubungi temen lama, eh malah udah nikah, bertemu orang baru, eh asalannya baru juga kenal masa langsung ngajak nikah, mending kalo masih mau berteman, malah di cut-off,,, hahaha,,, Subhanalloh.

    BalasHapus

Indah Kurniasari